bc

10 Hari mengejar Cinta Pertama

book_age12+
0
FOLLOW
1K
READ
love-triangle
HE
kickass heroine
heir/heiress
drama
mystery
bold
loser
actor
like
intro-logo
Blurb

Mencintai seseorang selama 10 tahun? menakjubkan bukan? beginilah kisahnya. Raya gadis ibu kota yang terkenal akan paras cantiknya jatuh cinta dengan teman sewaktu ia SMP. Cinta yang tak tersampaikan itu berjalan selama 10 tahun lamanya namun beberapa waktu kemudian mereka kembali bertemu dan memutuskan untuk berlibur bersama dengan teman-teman lainnya selama 10 hari kedepan.

Perjalanan 10 hari itu membuat Raya memutuskan untuk menarik hati Reza pria idamannya. Lalu bagaimanakah kisah Raya? apakah ia sanggup menarik hati Reza? atau malah penolakan yang akan ia terima?

chap-preview
Free preview
Awal
"Aku suka sama kamu Za!" ucap Raya saat mereka akan berpisah. Reza terdiam, ia tak pernah kepikiran jika perempuan yang ada didepannya kini menyukainya. Raya adalah tipe perempuan dengan image kuat. Tidak semua orang bisa membaca hatinya dan sekarang perempuan itu mengungkapkan perasaanya dengan gamblang di depan wajahnya. "Ray, kamu bercanda kan?" Tanya pria itu, menatap manik mata perempuan di depannya. Raya menggeleng, "Nggak usah dijawab Za, aku ngungkapinnya karena aku nggak ingin perasaan ini terus-terusan ada dihati aku dan lagian setelah ini kita juga nggak akan bertemu lagikan, jadi " Raya menarik napas pelan sebelum ia kembali berucap, "Kamu bahagia ya disana dan jaga diri kamu baik-baik terus aku juga berharap setelah ini kita tetap berteman" ucap perempuan itu dengan senyum merekah di bibirnya, ya walaupun semua orang tau itu adalah senyum palsu. Raya sebelum pergi ia sudah bertekad pada dirinya untuk menyatakan perasaan yang sudah ia simpan hampir sepuluh tahun ini. Tanpa ada keraguan ia menyatakannya di depan Reza, pria perebut hatinya sampai pria lain susah untuk mendobrak masuk ke dalam hatinya. "Hahah... Jangan terlalu dipikirkan Za, anggap aja angin lalu" bibirnya boleh mengembang penuh tawa tapi hatinya tak ada yang tau bukan. Reza baru akan menjawab ucapan teman perempuannya itu tapi tiba-tiba, "Eh, belum berangkat Za? maaf ya kami telat datang" ucap Aulia dan teman teman lainnya yang baru saja datang. Reza menggeleng namun matanya masih fokus pada perempuan yang kini sudah berangsur menjauh darinya. "Akhirnya kalian baikan juga" celetuk Gavin penuh semangat sembari memberi rangkulan pada Reza dan juga Raya. "Jangan pegang-pegang gue! bukan muhrim roti Gabin!!" Teriak Raya lalu menjauh dari Gavin "Anjir! Mak bapak gue ngasih nama bagus-bagus lo ganti jadi Gabin pula!!" "Terserah Princess dong" jawab Raya sembari bergaya mengibaskan rambutnya kebelakang padahal hanya angin sebab gadis itu memakai hijab. "Princess dari mana nona?" celetuk Rio, teman satu lagi yang juga sering adu mulut dengan Raya. "Dari hati anda tuan" "Najis!" "Alah bilang aja lo senang kan! di goda cewek cantik" "Mimpi!!" Cibir Rio dengan menjulurkan lidahnya, membuat decak tawa mereka semua kecuali Reza yang masih terpatut di dalam pikirannya dengan sorot mata masih menatap wanita yang sedang beradu mulut dengan teman-teman prianya. "Jam berapa naik pesawat Za?" Tanya Vani, gadis yang juga menyukai Reza. Lebih lama dari Raya jika detik ikut dihitung mungkin sudah ratusan ribu angka yang keluar. Dan plot twistnya Vani adalah sahabat karib Raya. Sejak dulu Raya sudah tau kalau Vani sangat menyukai Reza. Apalagi tiap hari Vani pasti akan mengajak Raya untuk mengghibah tentang Reza yang semua ceritanya tentu tentang kesempurnaan pria itu. Di depan Vani, Raya mendukung sahabatnya itu untuk menjadi kekasih Reza namun dibelakang itu, wanita itu diam-diam membawa nama pria itu ke dalam sujudnya. Diam-diam mendambakan pria itu menjadi kekasihnya, diam-diam memimpikan pria itu menjadi suaminya. Jahat! tentu. Semua orang tau Vani dan Raya sahabat dekat. Dan semua orang yang kenal mereka juga tau betapa gilanya Vani menyukai seorang pria bernama Reza. Tapi semua orang tidak tau perasaan Raya sebenarnya. "Sebentar lagi aku naik Van" jawab Reza yang langsung mengganti fokus matanya. Vani mengangguk sembari terus terus tersenyum. Sepertinya wajahnya sudah di set otomatis saat berhadapan dengan Reza. "Nanti pulang aku nebeng lo ya Vin" ucap Raya yang berdiri dekat dengan Gavin. "Oke tapi kita makan dulu ya lapar gue" jawab Gavin "Sudah jam segini lo belum makan Vin?" meskipun mereka sering adu lidah, (Maksudnya adu mulut ya :) bukan adu lidah yang itu tu. Maaf author kadang seperti itu). Tapi soal kepedulian Raya nomor satu juaranya. "Nyokap nggak masak Ray" "Hm, kenapa lo nggak bilang" "Kalau gue bilang lo mau masakin gue?" "Idih! maksud gue kalau lo bilang tadi gue bawak-in bekal buat lo. Soalnya tadi gue masak banyak dirumah" Sejak Sekolah tepatnya di sekolah menegah atas, Raya emang sangat suka memasak, bahkan hobinya itu kini sudah menghasilkan cuan-cuan untuknya. Pelanggan setia Raya pasti sangat kenal bagaimana enaknya masakan Raya. Ya walaupun sekarang ia jarang langsung turun ke dapur, karena sudah ada beberapa karyawan yang ia kerjakan selain itu Raya sekarang juga sedang bekerja jadi ia sulit untuk menatur waktunya. "Ya gue nggak tau, besok-besok deh kalau kita ngumpul gue ngechat lo buat masaki-- belum selesai Gavin bicara Raya sudah siap dengan taringnya, "eh maksudnya buatin gue bekal Ray, mau ngamuk aja lo" tambah Gavin yang sudah hapal dengan sikap Raya. "Lo duluan ya" Di saat Raya dan Gavin adu mulut, disaat itu pula Vani mencoba dekat dengan Reza. "Hati-hati disana ya Za, kalau ada waktu datang lagi kesini kami semua menunggu kamu pulang" ungkap Vani, teman-teman disana sudah pada tau jika Vani menyukai Reza jadi tak ada yang kaget kalau hal itu akan terucap dari bibir gadis itu tapi lain hal-nya kalau Raya yang berucap. "Iya Van" jawab Reza menatap gadis itu, setelahnya fokus pria itu menatap ke arah teman-temannya "Makasih ya kalian sudah jauh-jauh mau ngantar aku kesini, dan makasih juga buat lima belas hari kebelakang. Kenangan itu nggak bakal gue lupain. Thanks guys" ucap pria itu panjang lebar, mereka yang ada disana terperangah bukan main, baru kali ini seorang Reza Anugrah Pradipta bisa berucap panjang tanpa jeda seperti tadi, sebab biasanya pria itu hanya akan bicara dua atau tiga patah saja dan bisa dibilang jika dia adalah orang yang hemat untuk bersuara. "Yaelah biasa aja kali Za, kalau nggak enak nomor rekening gue belum ganti masih yang kemarin" celetuk Rio yang membuat mereka kembali tertawa karena kelakarnya. "Itu kamu yang mau!" Sela Aulia gadis pendiam namun kalau ketawa sangat receh. "Yaelah Aul kapan lagi kan" "Udah udah. Jangan banyak cakap! masuk gih Za, lo belum check in kan" Raya memberanikan dirinya menatap pada Reza, yang sedari tadi ia hindari karena pernyataan cintanya tadi. Reza tersenyum lalu berucap, "Iya" 'Kenapa senyum sih! nggak tau apa hati gue lagi berantakan gini' ucap Raya dalam hati Reza mendatangi satu persatu temannya, untuk Rio dan Gavin ia memeluknya sedangkan Aulia dan Vani, Reza memberi tanda tos persahabatan namun tidak dengan Raya, pria bernama lengkap Reza Anugrah pradipta itu memberinya pelukan. "Tunggu aku, kisah kita belum dimulai" bisik pria itu sebelum melepas pelukannya pada Raya. Raya bagai patung manekin yang tak bisa bergerak, tubuhnya seolah kaku karena ucapan tak bersahabat dari pria yang ia pikir kisahnya akan berakhir hari ini. ###

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Head Over Heels

read
15.9K
bc

Si Kembar Mencari Ayah

read
29.6K
bc

DENTA

read
17.1K
bc

Byantara-Aysha Kalau Cinta Bilang Saja!

read
284.9K
bc

(Bukan) Pemeran Utama

read
19.6K
bc

Pembalasan Istri Tersakiti

read
8.3K
bc

Istri Tuan Mafia

read
17.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook