PART 1
WARNING 21+
MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN.
ROMANTISME SUAMI ISTRI
CINTA SETELAH MENIKAH
Jangan terlalu membenciku, karena saat cinta itu hadir dihatimu untukku maka tidak akan ada penawarnya, kecuali aku sendiri
~Adrian~
**********
Pagi yang basah karena dari semalam hujan terus memandikan bumi. Membuat siapapun ingin terus meringkuk di bawah selimut. Tapi tidak untuk freya, karena hari ini merupakan hari yang sibuk untuknya.
Restorannya di pesan untuk acara jamuan sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang properti.
Freya yang biasanya kebo banget pagi ini sudah berdandan cantik.
Dengan tergesa gesa dia segera berpamitan pada Mama dan Papanya tanpa sarapan pagi terlebih dahulu.
Restoran sudah mulai ramai dengan kedatangan para pegawai.
Usaha Restoran Milik Freya, didirikan dengan meminjam modal pada kakak laki- lakinya Aditya Restu Pramudya. Walau sang kakak mau memberikan modal dengan cuma-cuma, tapi Freya tidak menginginkannya. Dia berjanji pada kakaknya jika ia akan segera mengembalikannya jika keuntungan dari restoran sudah terkumpul. Freya ingin semua usaha dari hasil keringatnya sendiri.
Dan berdirilah restoran indah sesuai dengan selera Freya. Perpaduan restoran fast casual dan restoran keluarga.
Freya adalah pemilik sekaligus chef di restorannya. Karena bagi Freya kepuasan pelanggan adalah nomor satu. Walau demikian ada beberapa chef andalan yang memang dipekerjakan juga oleh Freya.
Waktu menunjukan pukul sepuluh pagi tak terasa para tamu berdatangan. Para pelayan dan para Chef sibuk mempersiapkan hidangan. Meeting room juga telah dipersiapkan.
Demikianlah kesibukan Freya sampai-sampai ia melupakan usianya yang sebentar lagi memasuki kepala tiga.
********
Seharian di restoran membuat badan Freya capek bukan kepalang, tapi bersyukur pelanggannya banyak. Sebelum pulang Freya mampir dulu ke Rumah Sakit menemui Dokter keluarganya yaitu Dokter Nita untuk mengambil vitamin milik Papanya yang biasa dikonsumsi untuk menjaga stamina.
Saat hendak memasuki ruangan Dokter Nita, tak sengaja Freya bertabrakan dengan seseorang, Dokter di Rumah Sakit itu juga sepertinya. Tapi kelihatan masih muda sekali dan juga tampan, batin Freya menilai.
"Maaf," ucap Freya dengan senyum manisnya yang hanya dibalas anggukan Dokter yang ditabraknya sambil berlalu tanpa membalas senyum Freya.
"Idih … kok pelit banget sama senyuman," gumam freya sambil memandang punggung sang Dokter yang makin menjauh.
Setelah mendapatkan vitamin yang dimaksud Freya segera pulang.
"Mama … Freya pulang." Sambil membuka sepetunya Freya memanggil Mamanya yang segera menyongsongnya. Mereka berdua lalu duduk sejenak di ruang keluarga.
"Bagaimana Restoran ?" Tanya Mama sambil membelai rambut putrinya.
"Baik-baik saja Ma," jawab Freya sambil tersenyum.
"Ya sudah, sekarang istirahat dulu sebentar ya, nanti setelah makan malam ada yang mau papa bicarakan," ucap mama sambil menatap bungsunya yang tak kunjung menikah.
"Iya Ma, Freya ke kamar dulu," ucap Freya lalu mengambil tas nya dan segera berlalu ke kamar menghilangkan penatnya.
********
Malamnya, setelah makan malam Papa mengajaknya bicara.
"Freya kan sudah cukup umur buat nikah nih, apa kamu enggak punya pacar"? tanya papa to the point tanpa ada kata pembuka yang membuat Freya sesaat terdiam.
"Enggak punya Pa, Freya masih ingin berkarir mengejar cita-cita Freya," ucap Freya mematahkan pertanyaan Papanya.
"Karir sih boleh saja, tapi menikah kan juga harus sayang," ucap Papa memandang bungsunya.
"Papa kasih kamu pilihan, kalau sampai dua bulan kamu belum bawa calon Suami ke hadapan Papa sama Mama, maka papa bakal jodohin kamu sama teman papa yang sudah tua itu." Ancam Papa yang langsung membuat Freya shock.
"Papa enggak main-main, Papa khawatir sama kamu yang terlalu asyik sama karir sampai lupa umur dan juga lupa cari Suami. Kakak kamu saja anaknya sudah dua,"ucap papa lebih keras
Freya hanya terdiam mendengarkan. Entah mengapa di usianya yang hampir kepala tiga belum ada satupun laki-laki yang bisa mencuri hatinya lagi.
Lain lagi kisah cinta kakak lelakinya yang penuh dengan Drama. Aditya dipaksa menikahi cewek culun oleh papa padahal saat itu kakaknya sudah punya tunangan. Tapi pada akhirnya sang kakaklah yang mengemis cinta pada istrinya. Rupanya sang kakak ipar sengaja berpenampilan cupu. Kecantikannya tersembunyi di balik penampilan cupunya.
"Gimana freya"?tanya papanya mengagetkan. "Iya Pa," ucap freya dengan galau.
"Freya ke kamar dulu ya Pa," pamitnya dengan lesu.
"Papa pingin yang terbaik buat kamu"ucap Papanya sebelum Freya meninggalkan ruang kerja Papanya.
****
Karena galau dengan permintaan Papa membuat Freya tidak dapat memejamkan matanya. Dan pada akhirnya freya pamit sama mamanya untuk jalan-jalan keluar sebentar. Kemana lagi kalau bukan ke cafe milik Juna sahabat terbaiknya.
Sebenarnya freya ingin sekali tidur nyenyak tapi galau mengalahkan kantuknya.
Cafe Juna buka malam jam lima sore sampai jam dua pagi, cafe klasik masa kini.
Banyak anak muda yang nongkrong disana, ada yang lagi ngobrol saja atau ada juga yang lagi mengerjakan tugas sambil sharing sama teman-temannya.
Cafe yang nyaman dan sejuk banget. Salah satu makanan yang bikin kenyang di sini adalah Nasi Lemak Kito. Aromanya harum kemangi karena ada kemangi di dalam nasinya. Mushroom dan Avocado on Toast nya juga bisa bikin malam makin menyenangkan. Perpaduan sempurna dari toast bread, mushroom, goat cheese, avocado, dan poached egg.
Dari kejauahan dia melihat juna lagi ngobrol dengan beberapa pelanggan. Tapi begitu melihat freya datang Juna langsung menghampirinya.
"Ada apa ini tuan putri datang ke cafeku yang jelek ini," ucap Juna sambil memeluk Freya.
"Appan sih kamu, mulai deh merendah. Cafe keren begini, aku aja iri," ucap Freya membalas pelukan Juna.
"Kamu kalau enggak lagi galau atau lagi ada trouble hati pasti gak kesini deh," ucap Juna menebak sambil mengajak Freya duduk.
Sekilas jika orang melihat Juna pasti berpikir dia laki-laki padahal sebenarnya dia perempuan tulen. Cuma gaya dan tampilannya bener-bener laki banget. Sebenarnya ada kisah kenapa Juna begitu.
Nama aslinya adalah Anindira Maheswari Putri Arjuna. Jadi dia mengambil nama Papanya jadilah ia dipanggil Juna. Biar terkenal katanya secara Papanya cukup punya nama besar. Tapi di kelurganya dia biasa di panggil Dira.
"Eh ... kamu mau makan apa ni atau mau minum apa ?" tanya Juna.
"Aku mau es teler ajalah," ucap Freya asal saja padahal dia tahu kalau di cafe milik Juna enggak ada es teler.
"Tunggu sebentar aku bikinin deh buat kamu dengan bahan seadanya," ucap juna tiba-tiba sambil berlalu. Entah si Lakik itu mau buat es telernya pakai bahan apaan.
Tidak berapa lama semangkok es teler hadir dihadapan Freya walau dengan cita rasa beda tapi setidaknya melegakan hatinya yang sedang galau bin galau lagi.
"Jadi cerita gak ni ?" Tanya Juna memecah fokus Freya pada es teler yang engggak teler.
"Eh iya hampir lupa saking enaknya menikmati es teler ala Juna ni," canda Freya yang dibalas tawa ceria Juna.
"Gini ni Ra." Freya memulai ceritanya dengan memanggil nama asli Juna.
"Carikan aku cowok buat suami dong tapi jangan sableng kayak kamu," ucap Freya yang spontan membuat Juna tertawa begitu keras sambil menyentuh kening Freya dengan punggung tangannya.
" Kamu jangan ketawa dong aku cuma dikasih waktu sempit ni sama papa," ucap Freya manyun sambil mengaduk aduk es telernya yang tinggal sedikit.
"Habisnya kamu lucu datang-datang kesambet apaan minta dicariin suami," ucap Juna dengan tawanya yang makin kencang.
"Ah ... kalau ketawa terus enggak jadi saja minta tolongnya," ucap Freya makin manyun.
"Cari jodoh itu enggak semudah yang kamu pikirkan freya sayang," ucap Juna mulai serius sambil memandang Freya yang masih asyik mengaduk es telernya.
"Coba kamu ngomong baik-baik sama papa kamu. lagian udah kepala tiga kok masih betah melajang," ucap Juna lagi.
Juna sendiri sudah mempunyai suami tapi mereka LDR. Sang suami saat ini berada di luar pulau. kisahnya pun rumit sebenarnya.
"Aku sudah sering ngomong baik-baik sama Papa tapi untuk saat ini Papa enggak bisa lagi di ajak ngomong baik-baik. Papa mulai galak," ucap freya sambil berpaling menikmati suara nyanyian lembut dari sang penyanyi di cafe tersebut. Galau dengan pikirannya. Entah bagaimana ia harus memenuhi permintaan Papanya.
"Kamu pikirin lagi gimana yang terbaik, aku dukung kamu selama itu jalan yang terbaik. Karena cari jodoh itu jangan buat main-main atau menyesal," ucap Juna bijak sambil tersenyum. "Aku ambilin kamu makan ya, menu terbaru," ucap Juna sambil berlalu tanpa perlu mendapat jawaban dari Freya.
Dan Freya menghabiskan malam sampai larut dengan hati yang masih galau menikmati santap malam yang membuat cewek-cewek takut tapi tidak bagi freya.
"Ahhhhhh … galau sialannnnn …," maki Freya dalam hatinya. "Besok aku harus atur strategi ngadepin papa batin Freya walau ia sendiri tidak yakin Papa akan berubah pikiran.
********
LOVE YOU ALL READERS