Without Feeling

1003 Words

Jam menunjukkan pukul delapan malam lebih beberapa menit. Rossa sekarang sedang berdiri di balkon kamar dengan tangan memegang pagar pembatas. Kepalanya mendongak, dengan mata melihat ke arah bulan yang yang terlihat cukup bercahaya malam ini. Rossa tersenyum kecil ketika merasakan semilir angin yang menyentuh kulitnya. Dia lalu memejamkan mata dan menarik nafas dalam-dalam. Udara malam ini cukup dingin, namun Rossa terlihat betah berada di balkon. Ketika sedang menikmati udara malam, tiba-tiba Rossa dikejutkan oleh sebuah suara yang menyebut namanya. Dengan cepat Rossa menengok ke belakang, dan ternyata Dewa sudah berdiri di belakangnya. "Kamu bisa masuk angin kalau terlalu lama berdiri di sini." Dewa berucap seraya menatap Rossa. Rossa tentu kaget dengan kedatangan Dewa yang tiba-tiba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD