Episode 47 : Sudah Cukup!
“Mas Al sungguh menepati janjinya, ... meski dia memang terlambat,” batin Arina yang menatap nanar Alvaro. Pria itu berdiri di bawah guyuran hujan tanpa perlindungan, terpaku menatapnya dari depan mobil, tepat di sebelah pintu kemudi yang bahkan dibiarkan terbuka bebas, di seberang bangku Arina menunggu.
Rasa sakit begiku menukik dan Arina rasakan menggerogoti hati berikut jantungnya. Seolah-olah, di sana ada benda tajam tak kasat mata yang sibuk menusuk dengan kejam. Sedangkan di sebelahnya, Zack yang juga sudah kuyup, bergegas menuntunnya, terlepas dari pria itu yang telah membungkus tubuh Arina menggunakan selimut tebal berwarna biru dongker.
“Aku marah!” tegas Zack yang lagi-lagi menunjukkan keposesifannya. Bisa Arina pastikan, Zack sudah kembali menangis d
