Aira merasakan kepalanya yang berdenyut nyeri dengan tubuh yang lemas seperti tak bertulang karena efek obat bius yang berulang kali diberikan si penculik setiap kali ia mulai tersadar. Entah berapa lama Aira tak sadarkan diri. Tangannya memijit kepala sembari mencoba membuka mata perlahan. Dengan sisa-sisa tenaga yang ia miliki dan jantung berdegup kencang ia memberanikan diri membuka mata. Pikiran takut menyergap dirinya kala ia merasakan bahwa tubuhnya sedang berbaring di atas ranjang empuk. Byar... Kelopak mata Aira terbuka lebar namun tubuhnya masih membeku karena rasa takut yang semakin menjalari aliran darahnya. Ia mulai menyentuh pakaiannya, apakah masih lengkap atau...? Aira segera menggelengkan kepala mengusir pikiran menakutkan yang akan menghancurkan hidupnya. Aira menghembusk