Valencia melihat dengan pandangan kosong ruang pemeriksaan berukuran 2 x 2 meter tersebut. Ruangan berwarna putih yang dilengkapi dengan meja dan dua buah kursi yang saling berhadapan. Di atas meja terdapat layar komputer dan keyboard, ia kembali melihat ada sebuah kaca besar dipajang di sana. Di sana terdapat pendingin udara, tapi seakan tak mampu membuatnya merasakan sejuknya ruangan pemeriksaan tersebut.
Dua polisi memasuki ruangan, satu polisi wanita dan satu lagi polisi yang ia kenal sersan Gustav. Valencia ketakutan, tapi senyuman pria paruh baya itu seakan membuatnya tenang. Pikirannya yang buruk tentang kinerja kepolisian seakan sirna, ia harus kuat dan tak boleh menangis.
“Selamat siang nona Agatha. Saya sudah menghubungi keluarga Agatha,” ujar Sersan Gustav.
“Kalian menghubungi orang tuaku?” tanya Valencia.
“Iya nona Agatha.”
Valencia diam, ia tak bisa lagi berpikir. Kejadian hari ini tidak pernah ia sangka akan terjadi dalam hidupnya. Ia masih bingung kenapa bisa menjadi tersangka, padahal tidak pernah melakukan kejahatan apalagi sampai menabrak orang lain.
“Perkenalkan saya Yesi, rekan kerja Sersan Gustav, Nona sudah tahu kesalahan yang anda lakukan?” tanya Yesi.
“Saya… saya tidak melakukan apapun seperti yang dituduhkan. Saya tidak pernah menabrak orang lain.”
“Maaf Nona Agatha hampir semua orang yang melakukan kejahatan selalu mengatakan hal demikian, tapi kami pihak kepolisian mendakwa seseorang berdasarkan bukti bukan hanya asumsi.”
“Tapi, saya tidak pernah menabrak orang lain. Saya saja tidak tahu siapa korban tersebut.”
“Saya hanya akan mengingatkan anda. Pada malam Sabtu jam 3 dini hari di jalan Richmond Road, Sydney sebuah mobil sedan merah berplat nomor CD 778 melintasi jalan tersebut dengan kecepatan tinggi hingga menabrak orang lain. Akibat kecelakaan tersebut membuat korban yang bernama Angela Davina Alaskar meninggal di tempat.”
“Alaskar? Angela Davina Alaskar? Maksudnya cucu keluarga Alaskar yang banyak diberitakan itu meninggal dunia karena kecelakaan dan masih berusia 5 tahun?”
“Iya.”
“Saya tidak melakukannya,” ujar Valencia sambil menggelengkan kepalanya.
“Dari informasi yang pihak kepolisian selidiki anda terlalu banyak minum - minuman beralkohol yang diambang batas untuk menyetir.”
“Iya saya akui kalau memang banyak minum, tapi bukan yang menabrak gadis kecil itu. Saya malam itu mabuk berat dan menyetir mobil adalah teman satu apartemen saya, Regina.”
“Nona Agatha sudah terlihat—”
Suara ketukan terdengar dari pintu ruang pemeriksaan membuat Yesi berhenti berbicara. Seorang polisi mendekati Gustav dan Yesi berbicara dengan berbisik. Dua polisi tersebut dengan serempak menganggukan kepala mereka.
“Nona Agatha, orang tua Anda bersama seorang pengacara sudah berada di sini.”
“Benarkah? Mama dan Papa sudah ada di sini. Saya ingin bertemu dengan orang tua saya.”
“Maaf untuk sekarang Anda belum bisa bertemu dengan orang tua Anda, nanti ada waktu bertemu. Tapi, Anda berhak didampingi seorang pengacara. Tunggu sebentar yaa, pengacara Anda akan berada di sini.”
Valencia menganggukan kepalanya dengan pasrah. Apalagi yang bisa ia lakukan sekarang selain pasrah dan berharap semua kejadian ini hanya mimpi. Seorang pengacara memakai jas hitam dan celana panjang hitam dengan dasi berwarna biru masuk ke dalam ruang pemeriksaan, Valencia tidak mengenal pengacara yang disewa orang tuanya, tapi hanya pria ini yang sekarang akan membantunya.
“Nona Jesslyn Valencia Agatha, saya Romeo Smith pengacara yang diutus oleh orang tua Anda, Pak Sebastian Agatha,” ujar Romeo memperkenalkan dirinya.
“Iya. Tadi kedua polisi ini sudah memberitahukan hal tersebut.”
“Nona Agatha jangan mengatakan apapun sampai di dampingi saya. Apa yang sudah polisi lakukan pada Anda? Apakah mereka memaksa Anda untuk mengakui semua yang dituduh kan?”
“Tidak. Mereka hanya menyebutkan tentang kesalahan yang telah saya lakukan.”
“Oh, baiklah berarti pihak kepolisian mematuhi kode etik.”
“Tentu saja Bapak pengacara, kami pihak kepolisian federal Australia tidak melakukan kekerasan apapun dan tidak menyalahi aturan dan kode etik yang ada. Penangkapan juga dilakukan sesuai prosedur dan mengatakan hak-hak terdakwa,” ujar Yessy kesal.
“Jangan tersinggung Bu Polisi saya hanya mengingatkan. Klien saya juga tidak melakukan perlawanan dan bersikap kooperatif saat dilakukan penangkapan dan pemeriksaan bukan?”
“Iya.”
“Bisa saya minta waktunya sebentar untuk berbicara dengan nona Agatha. Lagi pula kalian bisa mengawasi kami dari balik kaca tersebutkan?”
“Baiklah kami akan meninggalkan sejenak, setelah itu kami akan memaparkan bukti-bukti yang sudah kami dapatkan.”
Kedua polisi tersebut meninggalkan Valencia dan Romeo berduaan di ruang pemeriksaan. Mereka juga bisa mengawasi dari ruangan yang lain.
“Nona Jesslyn, Anda sudah tahu apa dengan situasi yang terjadikan? Saya dengar bukti-bukti pihak kepolisian sudah bisa menjadikan Anda sebagai tersangka pelaku kejahatan.”
“Panggil saja Valen. Saya jarang dipanggil Jesslyn.”
“Ok Valen. Sekarang apa yang bisa katakan pada saya? Tentang pembelaanmu.”
“Saya tidak melakukan kejahatan seperti yang dituduhkan. Saya tidak melakukannya.”
“Apa Anda yakin?”
“Saya yakin.”
“Tapi, bukti mengatakan hal yang sebaliknya.”
“Saya tidak dapat mengingat kejadian malam itu. Saya mabuk berat karena habis party dengan Regina.”
“Jadi nona Valen tidak mengakui semua yang dituduhkan?”
“Saya tidak mungkin mengakui kejahatan dan tuduhan yang tidak saya lakukan."
“Baiklah saya mengerti. Saya sebagai Pengacara Anda sebisa mungkin membela dan memang lawannya ini sangat berat keluarga terkaya di Australia. Anda harus siap mental dan pengakuan Anda harus tetap sama dari awal hingga akhir.”
“Iya Pak Romeo.”
“Setelah ini kita bicara lagi dengan pihak penyidik.”
Valencia menganggukan kepalanya. Ia berharap sang pengacara mampu membuktikan kalau ia tidak bersalah atas kejadian tragis tersebut.
Gustav memperhatikan pembicaraan Valencia dengan Romeo, kuasa hukumnya. Ia sebenarnya ragu kalau gadis itu menabrak cucu keluarga Alaskar, walaupun gadis itu mabuk sangat melakukannya ia yakin itu hanya kecelakaan, tapi yang jadi pertanyaannya bagaimana bisa cucu keluarga Alaskar berusia 5 tahun bisa berada di jalanan yang sangat jauh dari rumahnya pada dini hari.
"Pak ... apa Anda ragu kalau Jesslyn pelakunya?" tanya Yessy.
"Iya aku ragu."
"Mungkin saja Pak. Apa yang dia katakan juga konsisten dari awal sampai akhir. Tidak mengubah pernyataannya dari kita periksa sampai datang kuasa hukumnya."
"Kalau dari pernyataannya Jesslyn, dia mabuk berat dan tak bisa menyetir atau bisa saja dia mabuk berat lalu menyetir hingga tidak menyadari kalau ia menabrak korban."
"Saya pikir juga begitu Yessy. Tapi, bukti mengatakan hal yang sebaliknya. Gadis itu keluar mobil setelah menabrak, melihat korbannya, dan langsung pergi dari lokasi kejadian dengan terburu-buru berati dia menyadari telah menabrak korban."
"Tapi, katanya tadi yang menyetir temannya bukan dia."
"Itu sulit dibuktikan. Karena yang terlihat di cctv hanya ada Jesslyn bukan orang lain."
Saat Gustav dan Yessy sedang sibuk membahas kasus tersebut. Seorang polisi masuk, memberitahukan kalau banyak wartawan berkumpul di luar gedung polisi. Gustav sangat terkejut mengapa berita yang ditutupi rapat pihak kepolisian sampai diketahui oleh media massa.
"Siapa yang membocorkan berita ini?" tanya Gustav dengan suara tegas.
"Maaf Pak, saya tidak tahu dan anggota kepolisian yang lain juga tidak memberitahukan pada media massa. Perintah langsung dari kepala polisi untuk tidak memberitahukan pada media tentang kasus ini."
"Aku pikir ini ada sangkung pautnya dengan keluarga Alaskar," ujar Yessy.
"Harus aku akui, memang berat melawan keluarga Alaskar, mereka keluarga yang berkuasa dan sudah bukan berita baru lagi tentang sepak terjang keluarga itu, terutama anak Kendal Alaskar, Kenneth Alaskar yang terkenal dingin dan kejam. Yaa sudahlah sana kamu pergi saja dulu nanti para wartawan dan media massa akan ditangani oleh humas. Saya mau melihat apa saja yang terjadi di sana," ujar Gustav dengan mata fokus mendengarkan dan mengamati interaksi Valencia dan pengacaranya, Romeo.
Kabar pihak kepolisian sudah menangkap tersangka kasus tabrak lari cucu keluarga terkaya di Australia sudah tersebar. Banyak wartawan atau juri berita dari berbagai media massa yang meliput hal tersebut dan membuat kericuhan di luar gedung kepolisian.
Tidak jauh dari gedung polisi sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti tidak jauh dari sana. Seorang pria melihat ke arah gedung dengan tatapan penuh kebencian. Pembunuh putrinya sekarang berada di sana. Kenneth menyuruh asisten sekaligus tangan kanannya Hans untuk memberitahukan tentang tertangkapnya Valencia media massa dan membocorkan semua data tentang Valencia. Ia berusaha untuk menahan dirinya sendiri untuk tidak keluar dari mobil dan menghabisi sendiri nyawa gadis yang telah membunuh putrinya, Angel.
Keluarganya memang berkuasa, tapi sorotan dari berbagai media tentang kasus meninggalnya Angel membuatnya sulit untuk melakukan hal yang ingin ia perbuat. Ia harus menjaga imagesnya di depan semua orang, berusaha mencari simpatik agar Valencia dan keluarga Agatha mendapatkan hukuman sosial dari masyarakat.