Hari masih terlalu pagi ketika suara ledakan terdengar dari lantai bawah. Alena yang semula berniat melangkah ke kamar mandi pun langsung keluar dari kamarnya. Dengan handuk yang tersampir di bahunya, gadis itu setengah berlari menuruni tangga. Kepalanya celingukan ke kanan-kiri, mencari dari mana asalnya suara tadi. Alena ke dapur, tapi tidak ada orang. Begitu pula dengan ruang tengah dan ruang tamu. Kamar ayahnya juga sepi. Lantas ke mana ayahnya? Dan suara tadi asalnya dari mana? Hingga akhirnya suara sirine menerobos indra pendengaran gadis itu. Alena berlari ke depan rumah. Matanya membelalak kaget ketika mendapati asap hitam membumbung tinggi di atas sebuah rumah yang terletak tepat di seberang rumahnya. Beberapa orang dewasa berlarian bolak-balik dengan membawa ember berisi air.