Tak ada pilihan lainnya bagi Erin, kecuali mengikuti kemauan kekasihnya itu. Jika tidak Wisnu akan segera meneleponnya kembali. Dan memarahinya lebih parah dari yang tadi. Yang bisa membuat vertigo nya kumat saat itu juga, dengan begitu parahnya. Hingga dunia pun terasa berputar, untuk dirinya sendiri. "Mi, traktir gue ya?" tanya Erin sambil bangkit dari duduknya. "Iya," jawab Mimi singkat lalu tersenyum manis. "Terima kasih ya, sekarang gue mau balik dulu," Erin lalu meninggalkan Mimi sendirian di tempat itu. Setelah Erin meninggalkan dirinya. Mimi lalu bangkit dan melangkahkan kakinya untuk membayar makanan dan minuman yang sudah ia makan bersama Erin, kepada pedagang yang ada di kantin itu. Mimi lalu melangkahkan kakinya meninggalkan kantin kampus itu. Ia te