Wira tidak pulang, semalaman ia membantu di rumah Raka. Ziah tidak bisa tidur, karena terus teringat cara Wira menatap Asma. Sebenarnya ia sadar, kecemburuannya tidaklah beralasan. Wira sudah menjadi suaminya. Dan, Asma sudah memiliki Revano juga. Tapi, rasa cemburu itu sulit untuk ia singkirkan. Hal itu membuat ia menangis sepanjang malam. Ziah sadar, ia sudah jatuh cinta pada Wira, karena itulah rasa cemburu hadir di dalam hatinya. 'Sadar, Zi, apa yang harus kamu takutkan, tidak ada. Wira sudah menjadi suamimu, Asma sudah menjadi milik Revano. Tapi, bagaimana jika selamanya hati Aa Wira hanya untuk Asma. Bagaimana jika dia tidak akan pernah bisa mencintaiku. Apakah, rumah tangga kami akan tetap baik-baik saja?' Berbagai pikiran terus berkecamuk dalam hati Ziah. Sehingga ia tidak bis