Helaan napas kasar itu membuat Dhia menoleh. Menatap Allura yang duduk lesehan dengan tumpukan baju di hadapan. Allura memang sedang packing untuk kepulangannya besok. UAS sudah selesai hari ini. Itu artinya libur kuliah sudah tiba. Dan ya, pernikahan Allura sudah di depan mata. "Ra, kenapa?" tanya Dhia. Menjeda drama yang sedang ditontonnya dan beranjak turun. Duduk di samping Allura. "Dhi, gue harus pulang ya?" Pertanyaan terbodoh yang pernah Allura sampaikan. Tanpa dijawab pun seharusnya Allura tahu. Ia memang harus pulang. Karena akan ada hari pernikahan yang harus dijalaninya. Mengubah statusnya yang lajang menjadi memiliki suami. "Ada yang ganggu pikiran lo? Sini cerita biar nggak overthinking." "Gue merasa nggak siap untuk semuanya. Sebelumnya, gue nggak pernah kepikiran hal