"Hemm, saya sedikit pusing," bohong Arya.
Dengan segera memalingkan wajahnya untuk menutupi rasa malunya.
"Kalau begitu sebaiknya anda segera minum obat pak," dengan cemasnya.
"Tidak perlu sudah gak pusing lagi kok." memasang raut wajah datarnya, Arya memang pandai menutupi apa yang ada dalam hatinya.
Zara mengangguk saja.
Zara mengikuti Arya menuju meja makan.
Zara tampak lahap makan nya, dia memang merasa sangat lapar. Apalagi saat ini dia sedang hamil besar membuatnya makan lebih banyak dari biasanya.
Usai makan Zara langsung mengunci diri di dalam kamarnya.
Sedangkan Arya berkutat dengan laptopnya, memeriksa laporan keuangan dari beberapa kafe dan toko grosir milik nya.
Paginya
"Pak Arya bagaimana? Apakah kita jadi hari ini mencari mas Angga." Zara bertanya dengan ragu.
"Iya
