Di tengah obrolan Reza dengan bunda Laura beberapa saat lalu, ibu satu anak itu menyinggung soal Nui sehingga Reza teringat hari ini adik sahabat karibnya sedang berulang tahun. Kado telah ia persiapkan dari dua hari yang lalu. Nui sudah Reza anggap seperti adik kandungnya sendiri jadi, harus semua harus berjalan sempurna. Belum lagi, sifat kekanakan bocah kelas 3 SMP itu yang tergolong perfectionist. Di sinilah Reza sekarang berada, kediaman Pramukti. Di jam yang menunjukkan pukul 22.17 WIB Reza gedor pintu rumah Firza. “Burung hantu, nape lu?” Firza yang buka pintu. Anak sulung Agung dan Yuna itu hanya mengenakan boxer bercorak macan tutul dan kaos oblong putih. “Ganggu orang tidur aja lo!!” Reza angkat bungkusan merah muda berpita di tangannya. “Untuk Nui.” “Telat Nyet, udah bob