Bagian 47 : Penyesalan memang hadir belakangan

1041 Words

“Udah? Puas lo, Sat? Udahan buat Nara nangisnya?” Karena hanya Firza yang memanggil Reza dengan embel embel, Sat atau b*****t lengkapnya. “Semoga dengan ini, kalian jadi jauh kek bumi sama langit ya?” Merenggang, Nara membenci Reza sehingga tidak ada lagi interaksi keduanya. Dan ia bisa menata hati gadis yang disukainya hanya untuk dirinya seorang. Kira-kira itu arti perumpamaan bumi dan langit yang dimaksud Firza. “Pulang! cuci tangan, cuci kaki, bobok sambil renungi kegoblokan lo,” sarkas Firza. Kemudian lelaki jakung berkulit putih itu lengser dari sana. Di pertengahan jalan, Firza membalikkan badannya menghadap Reza dan Lucy yang masih termangu di sana. Dan mengacungkan kedua jari tengahnya pada Reza. Lelaki berkulit tan itu naik pitam, kedua tangannya ia kepalkan kuat. Aksi dapa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD