“Ibu ... Arumi minta maaf.” Perempuan muda itu langsung berlutut memeluk kaki sang ibu begitu mereka bertemu. Perasaan bersalah menggelayut dalam hati Arumi. Dia berpikir jika penyebab ibunya pergi adalah karena perbuatannya.
“Nak ....” Bi Minah mengusap belakang kepala Arumi dengan pelan. Ia pun ikut membungkuk untuk meminta Arumi berdiri lagi. “Jangan seperti ini, ayo!”
Sementara itu, Bi Yuli dan juga Aksa memutuskan untuk menjauh agar memberi privasi bagi ibu dan anak yang sudah berbulan-bulan tak ketemu itu.
Bi Yuli kembali ke kamar glamping yang disediakan untuknya. Sementara Aksa, berjalan menjauh menuju ke area hutan pinus yang terawat.
Pria itu berdiri menatap ke arah langit yang tertutupi oleh dedaunan pohon pinus. Tangannya masuk terkurung dalam saku, wajahnya menengadah l
