“Dia meneleponmu!” Riko menatap pada Arumi dengan penuh kecurigaan. Sementara tangannya sendiri sedang agak bergetar karena memegang ponsel milik kekasihnya yang sedang menerima panggilan dari pria lain tersebut. Entah kenapa, meski Arumi mengatakan jika pria dengan nama kontak ‘Pak Aksa’ ini merupakan salah satu majikan ibunya, tetap saja kecemburuan Riko sudah berada di level tertinggi. Bahkan jika kontak tersebut diberi nama ‘Tukang Galon’ sekalipun, hal itu tak akan menyurutkan rasa cemburu dalam hati Riko yang sudah membara. “Jangan diangkat!” Kini Arumi tampak memohon. Tapi pria yang sudah memegang ponsel tersebut tidak bodoh untuk mengikuti perintah Arumi. Dia pun menggeser ikon berwarna hijau untuk mengangkat panggilan. “Hei, Arumi! Kau sedang di mana?” Suara di seberang