Dengan senyum lebar, Arumi menemui Riko. Begitu pula dengan wajah Riko yang sama-sama menunjukkan ekspresi girangnya. Tapi tanpa diduga oleh Arumi, pria tersebut mengulurkan tangannya. Satu batang coklat yang diselipi sekuntum bunga mawar diberikan oleh Riko untuk Arumi. “Ini ... apa, ya, Mas?” tanya Arumi yang tak mau berprasangka. Karena menurut perempuan itu, dalam hubungan mereka ini sudah tidak pantas lagi jika ada hal romantis yang harus dilakukan. “Itu ... untukmu,” tutur Riko dengan penuh senyum. Arumi merasa ragu untuk menerima. Tapi tetap saja ia memegang barang pemberian tersebut, walaupun ia tak mengerti bagaimana harus meresponsnya? Dalam diamnya mereka, Riko pun mengeluarkan ucapannya lagi. “Kau suka?” tanya Riko. Senyum canggung disertai anggukkan kecil diberikan