32. Ancaman Laura, Double Kill untuk Nenek Mertua

1213 Words

“Pagi, Mbak Rumi,” sapa seorang anak muda yang cukup tampan. Mungkin jika dilihat dengan seksama, dia ini mirip dengan Aksa ketika waktu muda. “Eh, Arsya.” Arumi hanya membalasnya dengan senyum. Sebenarnya, mereka sangat jarang berbicara. Meskipun status Arumi kini telah menjadi kakak ipar dari si kembar, tapi dia hampir tak pernah berinteraksi dengan salah satu dari mereka. “Mau ke mana, Mbak?” tanya Arsya yang saat itu sedang menuruni tangga. Arumi menoleh kanan dan kiri, di sana hanya ada dirinya, Nyonya Marissa yang sedang duduk dan Arsya yang berada di tangga paling bawah. “Aku?” tanyanya mengonfirmasi. “Iyalah, masa aku nanya ke nenek.” Arsya menjawab sambil terkekeh. “Oh, mau ke ... tempat Nyonya Marissa, mau beres-beres kamar. Mau ngeganti seprainya juga,” tutur Arumi sam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD