"Sakit Kak, sakit ahhh ..." Lirih suara Laras di telinga Satya memohon pengampunan. Bagian inti gadis itu terasa sangat perih karena gerakan liar Satya. Namun sepertinya Satya tak mau mendengarnya. Tetap menghujam gadis itu dengan begitu dalam. Memuaskan hasratnya sendiri. Ia tuli akan setiap pekikan kesakitan Laras. Tak ada kelembutan dalam setiap hujaman yang Satya berikan. Bukan itu saja, Satya meremas dadanya dengan begitu kuat. Hingga rasa nyeri dan perih menjalari bagian tubuh depan wanita itu. Ia terus menghentak-hentak mencari kepuasannya sendiri. Suara geraman dan desahan yang tertahan dari bibirnya menandakan betapa lelaki itu puas dengan apa yang ia lakukan. Pria itu melakukan dengan penuh nafsu dan emosi. Suara rintihan Laras tidak membuatnya iba. Bagi Satya, Laras yang mer