Satya yang masih dalam pengaruh alkohol jadi hilang kendali. Pria itu kini tanpa segan mencumbu wajah Laras. Mengecup setiap inci wajah gadis itu tanpa terkecuali. Leher Laras pun tak luput dari cumbuan Satya. Tanpa terasa air mata Laras mengalir dengan derasnya. Rasanya begitu terhina dan menjijikkan. Tubuh gadis itu bergetar karena takut. Entah apa yang akan terjadi setelah ini.
Tiba-tiba pria itu melepaskan kemejanya hingga menampakkan dadanya yang bidang. Laras semakin ketakutan dan menangis sesenggukan. Namun, seolah buta Satya tak mengindahkan tangisan Laras. Tekad Satya untuk memiliki Laras malam itu begitu kuat.
Pria itu bersikap lebih lembut karena tahu Laras menangis ketakutan. Ia tak melihat kesedihan gadis yang ia cintai. Dengan lembut tangan Satya membelai rambut panjang n
