Wajah Laras merah padam menahan amarah dan rasa malu yang teramat. Bagaimana tidak malu, Satya menciumnya secara terang-terangan di tempat umum. Kini kedua sejoli itu menjadi pusat perhatian seluruh pengunjung apotek. Bahkan bisik-bisik terdengar di sana-sini. Ada yang menatap sinis ada yang terlihat meremehkan. "Kakak gila!" umpat Laras sangat kesal. Kalau saja bukan di tempat umum, Laras pasti sudah menampar wajah pria itu. Sayangnya Laras tak mau membuat masalah lebih besar lagi. "Iya, aku gila karenamu," jawab Satya tanpa rasa bersalah sedikit pun. Lelaki itu malah bangga dengan apa yang baru saja ia lakukan. Keduanya masih bertatap mata dengan intens. Satya menatap dengan pandangan penuh cinta dan juga memuja sedangkan Laras menatap tajam mata calon kakak iparnya dengan penuh ke