Suasana pagi itu cukup gelap. Meski waktu sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Namun sepertinya sang surya enggan menampakkan sinarnya. Sibuk sembunyi di balik awan yang tebal dan menghitam. Dan sepertinya sebentar lagi sang tirta akan jatuh dari langit. Dengan sebuah payung di tangan, Fira pergi ke ujung kompleks perumahan untuk membeli sayur. Ia ingin memasakkan cah kangkung kesukaan Dara. Namun persediaan sayur di rumahnya sudah menipis. Jadi ia mau tak mau harus berbelanja sendiri karena Bi Ida sedang meminta cuti pulang kampung selama beberapa hari. Fira memutuskan untuk berjalan hingga ujung gang. Tempat penjual sayur itu membuka lapaknya. Sekalian ia bisa berjalan menggerakan tubuhnya. Juga menghirup udara yang masih bersih bebas dari asap kendaraan. Fira mempercepat langkahnya k