Titip Rindu untuk istriku

Titip Rindu untuk istriku

book_age12+
0
FOLLOW
1K
READ
drama
sweet
like
intro-logo
Blurb

Hana dan Ibrahim adalah sepasang suami istrj yang saling nencintai,namun cinta mereka terhalang oleh keegoisan "mertua".

Bagi ibunya Ibrahim,seorang nenantu haruslah sempurna tiada kurang apapun tapi namanya manusia adalah tempatnya salah dan khilaf.

Seperti apa kisah sesungguhnya dari pasangan Hana dan ibrahim???

chap-preview
Free preview
bag 1."kita menikah mas..."
Menikah adalah impian setiap orang yang berpacaran tidak terkecuali dengan aku dan mas Baim. "Mas...aku seneng akhirnya kita akan menikah..." ujarku bahagia. "iyaa mas juga seneng banget,akhirnya...sampe juga kita dititik ini." terang mas Baim. Sebagai kekasih,perempuan mana yang tidak bahagia ketika kekasihnya mengajak melangkah maju ke jenjang pernikahan. Mas Ibrahim Alfahri atau yg biasa disebut mas Baim adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Adiknya yg pertama adalah Felicia alfahri atau yg biasa dipanggil fely dan adik keduanya adalah ferdinan alfahri yg biasa dipanggil Ferdy.Fely sedikit judes dan gak ramah sih aku sendiri jauh dari kata akrab dengannya. Berbeda dengan Ferdy yg sangat hamble dan sangat nenghargaii dan menghormati aku sebagai kakak iparnya. Siang itu aku mendapat pesan what's up dr Fely adik iparku. "mbak..kata mama suruh kerumah" pesan singkat tang kuterima dari Fely. "iyaa nanti kerumah" jawabku tak kalah singkatnya "ada apa yaa tumben mama nyuruh kerumah?apa soal rencana pernikahan kami?atau apa???" segudang pertanyaan menghantui pikiranku. "mas,mama nyuruh kerumah,ada apa ya?" tanyaku pada mas Baim. "mungkin mau ngomongin masalah rencana kita" jawabnya singkat. Sore itu sepulangku dari kerja aku lqngsung minta antar mas Baim kerumah Mama. "Assalamualaikum...maa tadi Fely bilang mama cari Hana,ada apa ma?" tanyaku serius. "Ini,mama dengar kalian ada rencana mau menikah...apa benar?" tanya mama memulai pembicaraan. "Ohh,iyaa ma.." jawabku singkat. "kapan?kenapa mendadak?kamu gak sedang hamil kan?" sontak pertanyaan mama membuatku terhenyak. "Astaghfirullah ma...yaa gak lah,sebenernya rencana ini sudah lama kami pikirkan,tapi kami sepakat untuk tidak mempublish sebelum rencana ini benar-benar matang dan uang kami cukup.." terangku,aku menghela nafas panjang tega-teganya mama bilang begitu...gumamku. " lalu uang seratus juta yang kemarin kamu titipkan sama baim itu uang apa?" "itu tabunganku ma,kami sepakat untuk menikah dengan uang tabungan kami sendiri ma.." jelasku. "ohh,terus kamu minta mahar berapa?" tanya mama lagi mencecar. "rencananya sih dari seratus juta itu lima puluh jutanya untuk mahar ma," "hahh???banyak amat lima puluh juta?bukankah rencananya hanya akad nikah?tanpa resepsi kan??" tanya Fely sinis. "iyaa sihh rencana awal memang begitu tapi mama dan papa saya ingin mengadakan resepsi,sebagai anak satu-satunya bereka tidak rela jika pernikahan anak semata wayangnya dibiarkan hanya sebatas akad tanpa resepsi." tandasku santai. "ngapain ngadain pesta,cuma ngabis-ngabisin uang aja." celetuk Fely. Mendengar itu sakit sekali hatiku,"emang kenapa sih kalo nikahan gue diadakan resepsi?itu uang yang dipake juga uang gue,mereka gak kehilangan sepeserpun uang!" gerutuku dengan penuh kekesalan. Karena waktu mendekati maghrib,aku pun minta diantarkan pulang oleh mas Baim.Setelah berpamitan aku pun pulang. Aku memang merasa sangat kesal oleh perilaku calon adik iparku itu,tetapi hati ini bersikeras untuk bersikap biasa saja."dia adik mas Baim,sebentar lagi mas Baim akan menjadi suamiku artinya merekapun akan menjadi keluargaku.Siapapun mereka,Seperti apapun mereka aku harus bisa terima karena ini sudah menjadi pilihanku." aku tersontak dari lamunanku ketika mendengar klakson yg panjang. Tiiiiiiinnnn...... "Astaghfirullah...." aku sangat kaget. "woy hati-hati dong,bahaya yg tau!!" teriak mas Baim. "Dah biarin aja" nadaku menengahi. **** selepas maghrib .. "aku salah apa sih mas sama Fely?kenapa dia terkesan tidak menyukaiku?" tanyaku pada mas Baim yg duduk didepan teras rumah. "lho emang kenapa?ada apa sama Fely?" tanya mas Baim heran. "yaa tadi kayanya koq terkesan dia sinis banget,nanya mau mahar berapa? aku jawab lima puluh juta dia bilang banyak amat,lah itu kan uangku sendiri kan mas? bertahun-tahun aku nabung apa salahnya aku hunakanbuntuk pernikahanku?" cerocosku kepada mas Baim,dia hanya terdiam melamun dan berkata... "alah kaya gak tau Fely aja dia mah memang gitu,suka kasar kalo ngomong." Ada sedikit keraguan akan sikap Fely terhadapku,dia terkesan kasar kalo berucap,sangat berbeda jauh dengan Ferdy,dia sangat menghargi dan sangat dekat denganku. Serius aku sampaikan tentang perasaanku hingga tak menyadari kedatangan Ferdy. "assalamualaikum...." kata Ferdy mengucapkan salam. "ehh,,wa'alaikumsalam..loohh Ferdy, sama siapa Fer?" tanyaku kaget. "sendiri mbak..abis dari rumah temen pengen mampir kesini" jawab Ferdy. "mbak...cantik gak?" tanya Ferdy seraya menunjukkan foto dalam hp nya. "wahh cantik .." jawabku sambil mengacungkan jempol. "kenqlin dong...bawa kerumah.." kataku menggodanya. "nanti dong mb,kalo waktunya sudah tepat,aku pengen seperti mas Baim gak pernah bawa cewek karuma sekalinya bawa langsung dikenalin sebagai calon mantu." kenangnya.. Mendengar itu,sontak aku teringat ketika itu mas Baim masih dipekan baru,Riau. "Dek..mas mau pulang besok,kalo mas sudah sampe kita ketemuan yaa." sebuah pesan singkat melalui aplikasi what's up. "emang mas jadi pulang?" tanyaku. Hari yg ditunggu datang,kami membuat janjibuntuk bertemu disebuah cafe,tidak begitu jauh dengan rumahku hanya butuh waktu sepuluh menit saja untuk sampai dicafe itu. Aku pergi dengan naik taxi online yang sudah kupesan beberapa menit kemudian taxipun sampai dan mengantarku ketempat tujuan.Hati trus berdebar karena ini kali pertama kami bertemu secara langsung setelah menjalin hubungan satu tahun lamanya dengab LDR an. "kira-kira setelah bertemu dia berubah gak ya?apa dia tetap mau menjalajj hubungan seperti biasa?" segudang pertanyaan menghantuiku. Ternyata dihari yang sama yaitu hari pertama aku dan mas Baim,dia langsung mengajakku kerumahnya. "assalamualaikum..ma...mama... ini Baim bawain calon mantu." teriak mas Baim kala itu. "wahh...mana calon mantunya" sambut mamanya mas Baim dengan hangat. "mbak..!! woy...koq ngelamun hpnya berdering tuh..." kata Ferdy mengagetkan dan membuyarkan lamunanku. ****

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
152.3K
bc

Tentang Cinta Kita

read
213.2K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
170.4K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
294.1K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.4K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.5K
bc

TERNODA

read
192.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook