Aku tahu ini cuma game, tetapi di sini telah menjadi bagian dari hidupku. Tugasku, misiku, teman, kerabat, saudara, segala yang harus kuperjuangkan dan kupertahankan dengan seluruh jiwa ragaku. Aku tidak akan membiarkan seorang pun merenggutnya dariku. Apalagi anak-anakku, buah hatiku yang dipercayakan Han Junjie padaku. Kenapa mereka tega menyakitinya? Mereka bahkan belum lahir sempurna. Bayi itu menangis saat kelopaknya terbuka, akan tetapi hanya sekilas karena pedang Bai Chezun menebasnya hingga terbelah dua. Untuk sesaat mata Kaili terbuka lebar. Betapa ia berharap pemandangan itu berupa buah labu yang benyek karena terlalu matang saja, tetapi yang dilihatnya adalah pembunuhan bayi sungguhan. Tangan dan kaki mungil yang tertekuk menutupi kepala mungilnya, sekarang tercerai berai seper