12- Teman Perjalanan

984 Words

Luisa dengan sangat terpaksa menuruti keinginan suaminya itu dengan pulang sendiri ke Jakarta. Ia pun sudah berada di dalam taksi dengan kopernya sementara pria itu entah berada dimana sekarang. Paling lagi kelonan sama kekasihnya. “Pak, mampir sebentar ke toko oleh-oleh ya.” Ucap Luisa ketika taksinya sudah melaju di jalanan kota Jogja yang cukup padat hari ini. Mungkin karena weekend. “Baik, Bu.” Ucap supir yang berumur sekitar separuh abad itu. Tak jauh dari lokasi hotel, sang supir memarkirkan taksinya di parkiran sebuah toko oleh-oleh yang besar dan terkenal disana. Luisa segera turun untuk membeli beberapa oleh-oleh untuk Ayahnya. Ia berencana mampir kesana dulu sebelum pulang kerumah Faazil. Tapi rasanya aneh jika ia kesana sendiri tanpa pria itu padahal mereka baru pulang dari b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD