Kembali langit jingga menyapa pribumi, guratan-guratan indah seakan tidak pernah bosan ia tunjukkan. Pelipur lara kala hati sedang gundah gulana. Seperti halnya dengan dua anak manusia yang tengah duduk termangu di tepian danau. Mereka saling diam dan hanya memandang langit yang sama. Keduanya sama-sama tak ada yang ingin memulai pembicaraan terlebih dahulu atau bahkan masih saling hanyut dengan pikirian masing-masing. Senja kali ini sedikit berbeda dari senja biasanya, terselip banyak sekali kisah pilu untuk penutup hari. Helaan napas sering terdengar dari kedua anak manusia tersebut. Beban hidup bertambah berat hari ini, bahkan masih berpotensi terus bertambah setiap harinya. Mereka saling adu tatap sebelum akhirnya terbit senyuman satu sama lain. Abimanyu menutup harinya kali ini lebih