A 22- JIWAKU HILANG

2325 Words

* Kepala terasa ingin pecah, bahkan semua prasangka baik atau pun pikiran positif yang terus ku coba bangun seketika runtuh dalam hitungan sekejab. Aku memandang air danau yang bergerak tenang di hadapanku, helaan napas panjang mengiringi rasa putus asa yang hinggap pada perasaanku. Hamparan rumput hijau sedikit membuat tenang pikiranku dan juga meredam amarahku yang bergejolak tinggi sebelumnya. Aku tak habis pikir jika papa bisa melakukan ini semua, padahal aku adalah anaknya sendiri bukan orang asing di hidupnya. Tak dapat ku temui lagi sifat papa yang hangat dalam dirinya, semua tertutup dengan sifat arogannya. Papa yang ku kenal tak memiliki sifat seperti itu dan juga selalu senang melihat aku datang ke kantornya, tapi kali ini berbeda derastis seratus delapan puluh derajat. Aku me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD