A 44 - Bagaimana?

2229 Words

Tak seperti hari biasanya, pagi ini Manyu memilih jalan kaki ke kampus. Dia ingin menghirup udara segar, udara pagi masih sehat terlebih melewati banyak pepohonan seperti sekarang. Pandangannya menatap orang sekitar yang tengah asik lari pagi, sebagian juga sudah berangkat mengadu nasib. Bibir Manyu menyunggingkan senyuman kecil, dia mensyukuri nikmat yang sudah diberikan Tuhan untuk dirinya. Kakinya masih berfungsi dengan baik, mata pun masih memandang semua ciptaan dengan sempurna, dan yang paling penting dia masih diberi kesehatan. Sehingga bisa melakukan semua hal dengan baik. Perasaannya sudah jauh lebih baik ketimbang kemarin, dia sudah ikhlas. Mengikhlaskan bila Kinanti harus segera lepas dari dirinya, perempuan itu berhak menemukan bahagia meski tak bersama dirinya. 'Memang sudah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD