Esha melepas pelukan Willy padanya, ia menghela nafasnya lalu memijat pelipisnya, sungguh ia merasa bingung harus bagaimana meluruskan jalan pikiran pria di depannya. "Willy, dengar,bagaimanapun aku perempuan dan aku tak mau menyakiti perasaan perempuan lain, terlebih ikatan di antara kalian adalah sebuah pernikahan." "Kami bisa bercerai nanti Sha... " "Menurutmu apa aku akan bahagia di saat Diana tersakiti,lalu anak kalian tersakiti? Apa menurutmu aku wanita seperti itu yang tega memisahkan suami dari istrinya,anak dari ayahnya?" Willy menunduk, meski ia tak mencintai Diana, tapi dia mencintai anaknya. "Willy terimalah kenyataan, aku tak apa, aku ikut bahagia karena Diana adalah wanita yang tepat untukmu. " Esha harus memantapkan hatinya,ia yakin jika perasaan yang ia miliki untuk W