“Gue kok bisa jadi gini sih? Sejak kapan gue lemah dan mudah termakan ucapan orang lain. Harusnya gue baik-baik aja apapun yang diucapkan Levia karena gue juga nggak ada perasaan sama Gio. Coba aja bukan pesta Tante Santi, udah gue bejek itu mulut ulat bulu pakai sabun. Mulutnya kotor banget, suka ngomong jahat.” pikir Sera saat di dalam taksi. Ia menahan emosi saat ingat betapa bod0hnya ia dan betapa menyebalkannya Sera. “Apa gue beneran suka sama Gio?” Sera terkejut dengan pikirannya sendiri. “Nggak, gue nggak suka sama Gio” elaknya. Rasanya Sera mulai bosan mendengar dirinya terus membantah semua dugaannya. Tidak lama taksi yang ia tumpangi sampai di apartemen miliknya. Saat Sera turun, mendadak perasaannya tidak enak. Ia merasa takut dan tidak tenang. Segera Sera pergi menuju lift ag