Seperti biasa, sepulang dari bekerja Gio terkadang memilih langsung pergi ke sanggar. Entah ikut latihan atau hanya melihat muridnya berlatih. Seperti sekarang, sepulang kerja ia langsung ke sanggar hanya untuk melihat Rama melakukan persiapan bersama muridnya untuk kejuaraan. “Sore menjelang malam,” suara dari seorang gadis yang tidak asing di telinga Gio. “Sera,” wajah Gio nampak sumringah. “Hai, Gi. Gue kira lo nggak ada. Tadi gue telpon tapi ponsel lo nggak aktif ya,” Sera tidak datang sendiri, ia tengah menggandeng tangan bocah bernama Miko. “Hah serius?” Gio segera merogoh ponsel di saku celananya, “Ah iya, ternyata batrenya habis,” Gio menepuk kening penuh sesal. Sera terkekeh geli, “Udah ketularan Rea.” “Sory..” “Nggak apa-apa kok. Oh iya, kenalin ini Miko yang aku ceritakan