Karena terlalu larut dalam pembicaraan mereka, Ben dan Adel tak menyadari jika Gilang sudah masuk ke ruang perawatan Adel. Maka kini, pria itu menganga. Kebingungannya akan penyebab tangis berkepanjangan Adel selama ini mulai bisa ia terka. Juga alasan nekat Ben terus mencari Adel. Gilang langsung mendekat dengan langkah yang tergesa-gesa. Pun napasnya menderu dengan kencang, menyatu dalam segala emosi yang menyelimutinya. Ia menarik Ben dalam sekali hentakan hingga pria itu berdiri sejajar dengannya. Sementara Adel hanya bisa menangis. Menangisi kehancurannya yang tiba saat ini. “Apa maksudmu, huh?” tanya Gilang dengan tatapan yang menajam, bola matanya tertuju pada Ben. Menanti akan bagaimana pria itu menjawabnya. “JAWAB!” teriaknya. Tangisan Adel makin kencang dan di saat yang bersa