"Kalau mau mati, gak gini caranya," sindirnya. Ia sudah mengikuti selama dua jam terakhir karena gadis itu tampaknya sedang sakit. Jalannya tidak lurus dan kepalanya pusing. Berselang satu jam, Agni benar-benar izin pulang pada Fasha. Fasha mengiyakan saja. Ia masih punya waktu satu jam lagi untuk menyelesaikan pekerjaan. Setelah itu, baru pulang. Ia perlu mengurus rumah sebelum suaminya pulang. Urusan Aziel, bisa dijemput nanti malam. Kalau dijemput sore begini, ibunya pasti tak akan bersedia. Maklum lah, yang meramaikan rumah ibunya selain Tata dan Rain ya Aziel. Tapi Tata kan sibuk sekolah. Rain juga sibuk bekerja. Aziel baru bisa berjalan jadi bisa diajak ke mana-mana. Dan lagi, bocah cilik itu tidak rewel. "Lo ngapain sih?" Tahu-tahu Aswin mengambil alih mobilnya. "Mau gue duduk