Setelah tenang beberapa hari, Mia mulai menyusun hidupnya lagi. Setidaknya, ia harus mengejar mimpinya apapun yang terjadi. Kini sembari menunggu pengumuman yang kemarin, ia berselancar lagi mencari pekerjaan lain. Ia perlu banyak pemasukan karena ia tahu untuk hidup di Kuala Lumpur tidak semudah hidup di Bogor. Berdasarkan pengalaman salah satu temannya yang bekerja di Malaysia, makan empat juta sampai lima juta per bulan itu sudah sangat cukup. Maksudnya, itu tidak hanya makan tapi juga biaya sewa kost, transportasi dan jajan-jajan murah. Itu sudah sangat cukup. Tapi Mia perlu menyimpan lagi untuk dana darurat karena takutnya ia sakit atau hal-hal lain di luar perhitungannya yang bisa saja menimpanya. Setelah itu, ia kembali mengecek berkas-berkas pendaftaran kampusnya. Setidaknya ia pun