Kim Taeri Mobil Jeongoo berhenti tepat di depan gedung apartemenku. Kami telah kembali ke Korea dan dia benar-benar mengantarkanku dengan keadaan masih utuh—selamat. Sejujurnya aku tidak sepenuhnya percaya pada Jeongoo terutama tentang perasaannya, tentu tidak sama sekali. Hanya saja kalau membahas profesinya aku jelas mengerti dan semua tergantung keputusan Tuan X, lain lagi dengan kalimat cintanya. Untuk apa dia mengatakan omong kosong seperti itu? Aku tidak habis pikir. Sebelum turun dari mobil, Jeongoo melepas sabuk pengamanku, tubuhnya condong seperti memelukku. Aku kaget sendiri dibuatnya apalagi dia tak langsung kembali, malahan menatapku dengan jarak begitu dekat. Napasnya menyapu wajahku dan lengannya mengunci tubuhku. Aku jadi salah-tingkah sendiri dan diam membeku. "Noona... a