Tawaran Jeongoo untuk menginap di apartemennya langsung kutolak tanpa pertimbangan lagi. Membayangkan betapa lelahnya diriku pagi-pagi buta harus menjalankan misi, siang hari berteu dengan Jeongoo di mall dan berlanjut berada di apartemennya sampai matahari tenggelam karena Hyewon. Sekalipun aku mendapatkan waktu tidur beberapa jam dari siang sampai sore, tetapi itu belum cukup. Yang kurasakan bukan hanya kelelahan fisik tetapi juga dalam diriku. Sangat kacau. Berada di apartemen Hyewon daam keadaan sang istri tidak sedang baik-baik saja hanya akan jadi bumerang. Aku memiliki perasaan dan sama sekali tak berniat benar-benar merebut Jeongoo. Kehadiranku sejak awal adalah untuk membunuhnya hingga harus berpura-pura melakukan semua ini. Jikalau ada perasaan timbul itu juga karena aku memilik