Denallie menoleh ke samping, tepat di mana Gentala berdiri dengan memegang tangannya. Wajahnya terkejut, matanya membola dengan bibir sedikit terbuka. Ia tidak menyangka kalau laki-laki ini akan sebegitu tegasnya mengatakan bahwa ia adalah calon istrinya, terutama di depan mantan pacarnya. “Calon istri?” “Ada apa, Jiro? Kenapa kamu kaget begini?” tanya Anne sedikit panik. “Kamu kenal dengan Denallie?” Petra yang bertanya. Jiro tidak mau mengalihkan pandangan matanya dari Denallie. “Iya, saya kenal dia, Om.” “Wah, bagus dong. Ternyata kalian saling kenal. Jadi orang yang nolong Om waktu itu, Denallie sama temannya,” jelas Petra. Anna menyentuh tangan putranya. “Kamu kenal Dena di mana, Jiro?” Kaki Gentala mulai melangkah, mendekati meja yang akan digunakan untuk makan malam. “Dena ma