“Apa ini gaun impian kamu, Dena?”
Melihat dirinya sendiri di cermin besar yang ada di dalam kemar, membuat Denallie masih belum percaya pada dirinya sendiri. Gaun berwarna putih bersih yang selama ini dipersiapkan dengan sangat hati-hati oleh desainer terkenal, melekat indah di tubuhnya. Siapa sangka, impian setiap wanita berada di posisi ini, bisa Denallie rasakan begitu cepat dan tidak terduga. Membuatnya berpikir, bahwa ini adalah mimpi yang sebentar lagi berakhir.
“Cantiknya!”
Denallie tersenyum melihat kedatangan Felicia ke kamarnya. Lamunan yang sekelebat mengusik hatinya, disingkirkan dengan segera. Wajahnya harus semringah, di hari di mana semua orang yang mencintainya, berbahagia atas jalan yang ia pilih.
“Sampai pangling sama adikku yang dulu tomboy dan dekil.”
Denallie berd
