Langit cerah ketika keluarga Arum berkumpul di meja makan. Mereka seolah sedang gembira. Azzam duduk di samping Arum dengan pakaian rapi. Arum ingat hari ini jam sembilan pagi adalah waktu pernikahan Era. Apakah Azzam siap untuk datang ke rumah Era ? Batin Arum bertanya. Mungkin Azzam telah beradaptasi dengan lukanya. Meski terkesan begitu cepat namun Arum tetap saja berprasangka baik pada putra sulungnya. "Kamu mau kemana, Nak?" Tanya Arum pada putranya. "Mau ke kantor, Um. Kenapa ?" "Oh, ummi pikir mau hadir di pernikahan Era." Azzam tersenyum. Seolah ia paham maksud umminya. "Sebentar, apa ini berarti kak Era akan menikah ?" Tanya Firman dengan gaya kocaknya membuat Arum dan Azzam tertawa. Di rumah ini dulu banyak tawa hingga kemudian tawa itu lenyap begitu saja namun hari ini ta