Usai kejadian pagi itu bersama acil Inah sontak berita menyebar ke seantero kampung. Bahwa Era sedang hamil sebelum menikah, begitu jahatnya berita itu berkeliaran menelanjangi kenyamanan Era dan keluarga.
"Duuhh kasihan niat hati berpendidikan tinggi pulang ke rumah berbadan dua. " Ucap Ibu Fitri tetangga yang rumahnya paling ujung.
"Iya ya, anakku tidak apa apa deh sekolah biasa asal jangan hamil di luar nikah, dosanya akan menjadi adzab bagi banyak orang. "
"Sampai ke empat puluh rumah samping kanan kiri juga depan dan belakang lho. "
Mamah Era menunduk, ia hanya membeli tahu tiga ribu rupiah kemudian memilih berbalik dan pulang.
Tak lagi ia hiraukan gunjingan tetangga, hatinya panas luar biasa, ia hanya ingin menjumpai Era dan meluapkan semua amarah.
Tidak sanggup rasanya ia m
