Di Mall

1454 Words

Laras mengusap wajahnya dengan kasar, seandainya ia bisa memutar waktu. Kala itu ia pasti lebih peduli dengan Abyan dan tidak terlalu mengejar obsesinya menjadi model, mungkin Abyan tidak akan menjauhinya. Kini setelah berhasil menjadi model, Laras merasa kehilangan Abyan. “Apa pun caranya, gue harus bisa bikin Abyan balik lagi seperti dulu,” guman Laras. Laras lalu menyusul Abyan ke dalam, namun langkahnya berhenti sesaat melihat Abyan sedang menikmati teh hangatnya di meja makan bersama Saskia. “Seharusnya aku yang ada di samping Abyan bukan wanita kampung itu,” guman Laras. “Mbak Laras, kemarilah!” panggil Saskia ketika melihat Laras berdiri mematung. Laras yang tersadar, menarik kedua sudut bibirnya ke arah Saskia. Lalu kembali melangkahkan kakinya menuju meja makan, ditarikn

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD