Hari yang dinantikan pun tiba. Revano, Gavin dan Ajeng sangat bersemangat dalam perjalanan dinas ke Riau kali ini. Berbeda sekali dengan Bella. Semalaman ia menangis. Pagi ini pun ia terbangun dengan air mata yang terus membanjiri pipinya. “Bella, kenapa kamu, Nak?” tanya Meira yang baru saja memasuki kamar tidur Bella dan mendapati anak sulungnya membuat pulau di bantalnya. “Mama, Bella capek,” ujar Bella di tengah isak tangisnya. “Capek kenapa?” “Ngitungin pohon kelapa sawit.” “Lho, ke Riau aja belum.” “Tadi malem Bella mimpi ngitungin pohon kelapa sawit. Banyak banget pohonnya. Sampai Bella bangun aja belum selesai hitungnya.” Tanpa perasaan, Meira tertawa terbahak – bahak yang membuat Bella kembali menangis. “Ayo mandi, Sayang. Jangan sampai telat ngitungin pohon kelapa sawitny