Rasa tidak enak hati itu kembali. Dine terdiam. Tapi ini di kantor, aku tidak mau menciptakan keributan. Akhirnya, ia pun tersenyum. "Ini, untukmu," ucap Dine sambil menyodorkan jinjingan roti. "Aku pergi lagi, mau kembali ke klinik." "Thank you. You're the best!" Banan mengecup pipi Dine. "Aku antar sampai ke lift." Banan menyimpan jinjingan roti dari Dine dan melangkah menuju deretan lift yang ada di lorong. Ia kemudian memencet lantai dasar. "Hati hati. Maafkan tidak bisa mengantarmu," Banan melihat jam tangannya. "Ini masih jam kerja dan dua jam lagi menuju waktu pulang. Kalau kamu menungguku, terlalu lama." "Iya. Aku memang mampir sebentar saja. Tadi Nola dan Orin ke klinik. Aku lalu nebeng ke sini karena ingin roti di bakery sebelah," Dine menjelaskan. Banan tert