Ting tong... Bel rumah berbunyi. Dine kembali membukakan pintu. Kali ini seorang lelaki berpakaian sipil rapi ada di depan pintu flat miliknya. "Selamat pagi. Dengan Dine?" tanyanya. "Iya, saya Dine. Dengan siapa?" Dine terheran heran. "Saya Ghazi, temannya Bian," jawabnya. "Oh, ya.." Dine tersenyum. "Silahkan masuk." Ghazi pun masuk ke dalam rumah sambil melihat sekeliling, "Apa saya boleh lihat paketnya?" "Itu," Dine menunjuk ke arah pintu. Paket itu dia letakkan di atas rak sepatu kecil yang ada di dekat pintu. Ghazi mendekat dan mengeluarkan sebuah alat dari tas yang dijinjingnya, untuk mendengarkan sesuatu dari dalam kotak paket tersebut. "Dine.. Demi keamanan, bagaimana kalau saya bawa dulu paket ini? Saya tidak mau mengambil resiko dengan membukanya di sini," ucap