Dine diam diam memperhatikan Banan. Ia tidak mau masuk ke ruangan saat Banan marah marah. Selang beberapa detik, Banan kembali duduk di kursi makan dan menikmati secangkir minuman. Satu tarikan nafas panjang menyertai langkah Dine memasuki ruangan lantai satu itu. Area yang tidak terlalu besar dan terbuka membuat Banan bisa melihatnya dari ruang makan. "Sudah? Kok lama?" tanya Banan. "Ini," Dine menunjukkan jinjingan di tangannya, "Aku membawa si kucing kecil milik temanku. Dia pergi ke luar kota dan memintaku menjaganya." "Kenapa tidak disimpan di pet hotel?" Banan mengerutkan keningnya. "Mmm.. Dia menitipkannya secara pribadi.." Dine menyimpan pet carrier di pojok dapur dan mengeluarkan Dre dari dalamnya. Ia meletakkannya di atas sofa ruang tamu. Dre tertidur dengan pulas. Ba