Dine kembali masuk ke dalam rumah dengan perasaan tak menentu. Ih si Bian ya.. Pergi begitu saja, terus sebelumnya membuatku seperti ini. Padahal saat bangun tidur, aku baik baik saja... Dine duduk di sofa di samping Dre, "Ayahmu mengesalkan!" "Kamu tahu alasannya? Dia membuatku jantungan," ucap Dine sambil terus berceloteh menatap Dre. "Ibumu ini jadi tidak bisa normal kalau ada ayahmu." "Ibu kesal Dre.. Kesal...:!" Dine terus saja bicara. "Kalau ada dia, aku tidak bisa bersikap cool.. Ih.. Emosi..." Dine mengepalkan tangan karena gemas. Tapi kemudian Dine tertawa, "Ah lelaki yang aneh. Datang pergi sesuka hati, tapi aku juga menerima dan membuka pintu lebar lebar." "Dia aneh, tapi aku juga aneh," Dine tersenyum sendiri. "Dre.. Ibu mandi dulu. Nanti kamu ikut ibu ke klinik. Bo