Banan baru saja tiba di apartemennya. Ia mengeluarkan ponselnya hendak menghubungi Dine, tapi bel apartemennya berbunyi. Langkahnya bergerak membukakan pintunya. Perempuan itu datang. Ia langsung masuk ke dalam apartemennya. "Ada apa ini?" Banan mengerutkan keningnya. "Tadi aku ketemu Dine. Dia bilang kalau kamu ada acara kantor mendadak," perempuan itu menatap Banan tajam, "Aku tahu itu tidak betul." "Apa yang kamu lakukan seharian ini? Bahkan aku menghubungimu juga sulit," ucapnya. "Ada urusan pribadi. Aku memang berbohong karena tidak ingin menjelaskan lebih lanjut," Banan duduk di atas sofa sambil menarik nafas, "Aku lelah. Tolong jangan mengajakku berdiskusi." "Apa ini ada kaitannya dengan perempuan lain? Jelaskan padaku?" perempuan itu naik ke atas pangkuan Banan. Kedu