“ Kapan makannya nih, Tante? Tatas uda lapar berat ” . Kataku terus terang karena perutku sudah berbunyi dan aku tidak sabar lagi melihat semua makanan lezat yang disediakan oleh Chefnya. Tapi sesungguhnya sih, aku hanya lebih ingin mencairkan suasana yang sedih ini. Aku tidak tahan dengan suasana gloomy seperti ini. Aku suka suasana yang riang gembira, di mana semua orang tertawa bahagia. Nggak cocok rasanya kalau lagi pesta syukuran semua orang bermuram durja seperti ini. “ Fira. Aduh anak cewek ini. Kenapa nggak tahu malu begitu sih. Kalau kamu nanti mau kawin sama Andrew, mama mau pingit kamu di keraton Yogya deh selama sebulan biar belajar tata krama jadi wanita Indonesia yang sopan dan tahu malu. Kamu terlalu terus terang. Nggak boleh seperti itu Fira, kalau lapar ya diam aja