37- Kamu Fika Kan? “Kulitmu sungguh halus dan wangi, tapi...” Faras menjeda ucapannya. “Tapi apa?” Putri sudah berdebar-debar hatinya, takut Faras malah mengingat Yura saat ini. Faras diam, takut menyinggung hati Putri. Tapi, hal ini semakin membuat Putri penasaran. “Katakan, tapi apa? Aku tak suka dibohongi,” paksanya. “Wangimu sama dengan wangi Fika,” jawab Faras dengan tak enak hati. Putri terkekeh bukannya marah. Tentu saja, dia senang mendengar Faras mengingat Sofika istrinya, yang artinya dirinya sendiri. “Kamu tidak marah?” tanya Faras sambil mengeratkan pelukannya, dengan disertai rasa keheranan. Putri membalikkan badan. “Tidak. Oh ya, apa kamu menyukainya? Maksudku, Kak Fika?” tanya Putri, dengan seulas senyuman. Faras memeluk pinggangnya, dan Putri melingkarkan tanganny