Mayang merasakan pelukan Ivan semakin mengetat, bahkan pria itu mencium tengkuknya dengan lembut. Sumpah, ini berbahaya. Ia tak mau begitu saja membiarkan tubuhnya dimangsa oleh Ivan. Jika ia tak memiliki apapun lagi, setidaknya ia masih punya harga diri. Mayang mengambil kesempatan, ketika tangan Ivan bergerak naik, ia segera menggenggamnya. Di belakangnya, Ivan tersenyum, ia mengira Mayang mulai merespon aksinya. Namun, alih-alih mendapatkan kelembutan Mayang, Ivan justru dikagetkan dengan rasa sakit yang kuat akibat gigitan dari Mayang. "Ah! Sialan! Kamu ...." Ivan duduk dan menarik tangannya yang baru saja digigit oleh Mayang. "Aku yang bakal bikin Om jerit malam ini! Kalau berani pegang-pegang lagi, aku nggak cuma gigit tangan Om!" Mayang duduk lalu menunjuk pangkal paha Ivan. "Aku