Beberapa jam sebelum acara syukuran Amalia Rasyid. Sejak kejadian di hotel, Jena berusaha keras menghindari berhadapan langsung dengan Beny, pria yang bekerja di lantai para bos berada dan sikapnya bikin Jena takut. Ponsel bergetar. Wanita berambut hitam lurus ini menghentikan kegiatannya di depan komputer, meraih ponselnya dan tersenyum kecil melihat pesan di sana. Itu adalah pesan penyemangat dari Shou. Tidak bisa dipungkiri bahwa dia sangat membenci pria itu, tapi perhatiannya yang begitu baik dan mendalam membuatnya perlahan tidak bisa menolak kepedulian yang diberikan kepadanya. Mungkin dia sangat kesepian, sampai-sampai musuh pun dijadikan teman dan tempat untuk bersandar. "Aku sudah menunggumu di bawah. Apa kau suka permen kapas?" Pesan itu disertai sebuah foto yang menunju